Teman yang Palsu dan Sejati Perlu Diteliti

      Hmmm... Berteman kok, milih-milih.. Kesannya sombong, tuh! Nanti malahdijauhin. Disangka nggak asik, sok gaya, sok selektif, macam-macam deh. Padahal teman sejati itu memang terpilih loh.. Prosesnya alamiah, tapi nggak ada salahnya kita lebih teliti terhadap masalah ini. 
      Mumpung ada moment ganti tahun, kita juga perlu punya goal kecil. Ya itu, menentukan siapa yang berhak kita temani dan menjadi teman. Bener!! Ini saatnya untuk menyaring, dan tanyakan pada diri sendiri, temen macam apa yang dapat kita percaya, bisa diajak bicara, berkumpul, tulus, jujur, dan lainnya.
      Berikutnya, ada beberapa list tipe teman yang bisa kita identifikasi dari cara mereka berkata dan bertingkah laku:


Palsu!

  • Ngomongin kita dibelakang.
  • Suka nyela atau ngeledek soal fisik kita. Seperti, "Kamu kegendutan, tahu?" atau "Kamu kan kurang cakep, nih...".
  • Cuma miskol atau sms kalau ada maunya. Please, deh! Miskol?
  • Ngegosipin kita sama temen-temen lain.
  • Egosentris. Ngomongin diri sendiri terus, giliran kita butuh didengar, dia cuek. Rrrrrhh!
  • Memperlakukan kita nggak seperti teman. Biasanya, kita sering dijadikan pendengar, dia monolog. Sering nyuruh tanpa kata sakti "tolong dan terima kasih".
  • Sering ngerasa jadi bos, main perintah.
  • Selalu mikirin diri sendiri.
  • Suka ngeluarin kata-kata kasar, kotor, jorok, dan memalukan. Apalagi kalau itu ditujukan untuk kita, sangat menyenangkan buat dia.
  • Sering minjem duit atau baju atau barang lain tanpa mengembalikannya. Huh!
  • Mempengaruhi bahkan menekan kita untuk melakukan hal yang biasa dia lakukan. Seperti ngerokok, berkata kotor, minum alkohol, ngedrugs, kebut-kebutan di jalan raya, ngerjain orang lain, dan sebagainya.



Tulus
  • Selalu ngedukung kita.
  • Menerima kita apa adanya.
  • Memberi kita kesempatan untuk membuat keputusan bahkan walau kadang kurang setuju sama kita.
  • Membuat kita gembira, bersemangat, dan tertarik di mana pun dia berada.
  • Nggak mau ikut campur saat ngegosip. Terutama jika itu tentang kita.
  • Tell us what we need to hear, not what we want to hear.
  • Selalu mikirin kepentingan kita atau orang lain juga.
  • Memperlakukan kita seperti layaknya teman, bukan asisten. 
  • Beneran tertarik dengan apa yang kita lakukan. Nggak pura-pura tertarik.
  • Berusaha menghibur kita pas perasaan kita lagi sedikit kecewa terhadap sesuatu. Bahkan saat kita nggak memintanya, loh.
  • Berusaha klik dengan teman teman kita lainnya, padahal kita baru kenal.
  • Mendukung apa yang menjadi pilihan kita.

Ingat!!!!

Sekali kita nentuin teman yang seperti apa yang pantas dekat dengan kita, karakter, sifat, dan sikap kita akan terpengaruh besar. Nggak rugi kok, kehilangan teman yang nggak tulus. Makin cepat menjauhi mereka, makin baik untuk kita, teman lainnya dan perjalanan hidup kita. Kalau mereka “palsu” pun, Cuma akan bilang “bodo amat” begitu kita jauhi. Mereka bakal mencari orang lain untuk dijadikan korban. Dan kita??
Punya teman sejati itu bisa membuat kita tertawa lucu, bahagia, “enteng”, dan seru.








    0 komentar:

    Posting Komentar